Internet Maketing – Affiliate Lokal Dapat Menambah Penghasilan

10 Januari 2015 Tinggalkan komentar

Study Case 120 Juta Lebih Dari Affiliate Lokal
internet-marketingInternet Marketing saat ini menjadi salah satu komoditas bagi pelaku bisnis online. Hal ini karena peluang yang ditawarkannya sangat menggiurkan. Bagaimana tidak, jika dulu untuk berjualan (bisnis) orang harus memiliki beberapa prasyarat seperti : harus memiliki modal; memiliki produk yang akan dijual; memiliki lokasi jualan (toko) ; memiliki target pasar; dll. Saat ini dengan internet marketing, orang bisa jualan (bisnis) tanpa harus ada syarat-syarat tersebut. Haah… masak sih…!? Ya, setidaknya, untuk memulai berbisnis tidak harus susah payah dengan modal yang besar.

Dengan jaringan yang superbesar seperti internet, orang dapat berkomunikasi tanpa harus terbatas jarak dan tempat. Sehingga peluang kita untuk memasarkan produk sangat besar. Jika, anda termasuk orang yang tidak memiliki produk, tidak memiliki toko, tidak memiliki pangsa pasar, dengan internet anda masih dapat menjadi seorang pengusaha. Ya… pengusa internet, Internet Marketer!!

Kali ini, si Deje ingin berbagi informasi awal tentang salah satu peluang mencari pundi-pundi rupiah dari internet. Yaitu Affiliate Marketer. Makanan apa sih affiliate tuh!? Tenang… kita yang awam pun dengan mudah akan paham dengan satu program yang powerfull ini. Ingat, ini sangat cocok buat anda yang butuh penghasilan tambahan, tanpa harus punya produk ataupun toko, bahkan tanpa modal.

Affiliate marketer merupaka seseorang yang melakukan promosi terhadap sebuah produk untuk membantu proses penjualannya. Ya.. klasiknya kita menjadi sales lah… tapi sales digital, saya sebut sales digital karena tugas kita adalah memperkenalkan produk seseorang (bukan punya kita), dengan harapan orang lain membeli produk tersebut melalui kita. Jika itu terjadi… tetet.. kita akan mendapatkan komisi dari si pemilik produk (lumayan…). Berita baiknya, kita tidak perlu memakai setelan putih hitam dengan dasi dan sepatu mengkilap, lalu berjalan dari rumah ke rumah untuk memasarkan produk tersebut. Trus…!? Kan ada internet!

Ya.. dengan bantuan jaringan internet yang luar biasa luas ini, kita bisa melakukan promosi cukup dari depan PC/laptop/smartphone tanpa harus pakai seragam berdasi. (tidak mandi juga gpp :p) . Kita bisa memanfaatkan blog, facebook, twitter, atau apapun media yang kita punya untuk promosi. Simple kan!

Nah, mungkin itu dulu sedikit penjelasan mengenai Internet Marketing, bab Affiliate Marketer. Next time si Deje akan bagi-bagi informasi yang lain.

Kalau anda punya semangat 45! untuk memulai bisnis Affiliate Marketer, ada baiknya belajar dari yang pernah sukses. Berikut saya kasih link tutorial untuk mendapatkan puluhan juta dari program Affiliate Marketer. Tinggal klik link Study Case 120 Juta Lebih Dari Affiliate Lokal, lalu pelajari.

Puisi Misterius

12 Juli 2009 5 komentar

Semalem deje bener-bener dibuat penasaran oleh seseorang yang sampai detik ini belum menunjukkan identitasnya. Untung aja gak mengalahkan kantukku. Artinya aku tetap tertdur pulas. Xixixixi…

Biasanya sih males banget nanggepin manusia-manusia usil yang hanya berani sms tanpa mentertakan identitas. Paling-paling, balas satu kali dan kalo tetep gak mau ngaku dari siapa. Stop!! Sms di cuekin. hihii kejam….

Tapi yang semalem beda, aku gak mo ambil pusing siapa pegirim sms tersebut. Tapi yang jelas, puisi-puisi yang diterorkan sungguh luar biasa dan membuatku ikut masuk dalam permainnya.Yups… berbalas puisi… cieee….

Nih cuman mo publish puisi-puisi manusia tersebut :

Aku membuat jalan antara tabir dan salam,
suara bintang dan talu bulan
mencair dalam akar kediaman
dalam seruling yang gelisah melantunkan musik laut,
mengibaskan cinta diantara batu yang dikhianati

Teror kedua :

Dan hakikat cinta adalah rintihan panjang,
yang dikeluhkan oleh lautan kasih sayang

Ia adalah cucuran air mata kesedihan
dan menjadi langit pikiran

Ia adalah senyum ceria,
kebun-kebun bunga bagi jiwa

Buat siapapun dirimu wahai manusia bersajak indah, thanks dah mau berbagi inspirasi. 🙂

Kategori:Ceritaku, Puisiku

Menggapai kemenangan sejati!

26 Mei 2009 5 komentar

Ribuan manusia memadati hall C Pekan Raya Jakarta. Panggung yang megah tampak indah dengan sorotan lampu beraneka warna dan pola. Musik kemenangan mulai terdengar membahana. Sang master of ceremonies pun dengan lantang membacakan hasil kompetisi yang telah digelar selama 3 hari sebelumnya. Riuh applause pun menjelma jadi melodi yang membuat bulu roma semakin merinding mendengarnya.

I like this moment

Ya itulah gambaran suasana detik-detik pembacaan pemenang Lomba Kompetensi Siswa ke-17 di Jakarta. Guratan ketegangan tampak pada wajah para peserta, pembimbing bahkan pejabat-pejabat dari provinsi masing-masing. Termasuk diriku yang saat itu lebih memilih menyibukkan diri dengan memainkan Nikon D50 sambil sesekali jepret sana dan jepret sini -lebih tepatnya menghilangkan ketegangan-.

Saat semua hasil telah dibacakan tampak wajah-wajah penuh kegembiraan di sana sini. Namun banyak pula raut muka kekecewaan yang tampak sulit disembunyikan dari mereka yang namanya tak disebut oleh sang MC. Dalam batinku pun sempat berkata ‘harusnya bisa lebih baik’ , saat MC membacakkan peraih medali perunggu bidang lomba Web Design dari Jawa Timur. Sebelum perasaan itu menjalar, cepat-cepat kuganti dengan ucapan Alhamdulillah.

Tampak pula wajah penyesalan pada pada kedua siswaku. Walaupun mereka mendapat ucapan selamat dari Dirjen Dikdasmen dan Direktur Pembinaan SMK saat mengalungkan medali, raut muka mereka tidak dapat menutupi kekecewaan itu. Yah itulah kompetisi -dalam batinku- . Saat mereka turun gontai dari atas panggung kusambut mereka, kujabat erat tangannya, kuranggkul tubuhnya dan kupastikan padanya bahwa ‘kau sudah memberikan yang terbaik bagi provinsimu, terima kasih’. Kata ‘maaf’ tetap saja meluncur dengan tulus dari bibir mereka.

Inilah kompetisi! Kembali kulempar pandangan bebas. Kulihat seorang pembimbing yang tampak memandang kosong, kuhampiri dia, kucoba menguatkannya. Di sisi lain, tampak seorang peserta menerawang entah kemana, menunjukkan gurat ketidakpercayaan terhadap apa yang telah dibacakan MC. namun di sisi lain kulihat mereka yang salaing berpelukan, tertawa lepas, wajah yang penuh kegembiraan. Sekali lagi inilah kompetisi!

Hidup juga merupakan kompetisi. Siapa yang tak siap dia pasti tersingkirkan. ‘Tapi aku sudah siap, aku sudah berikan yang terbaik, aku sudah maksimal. harusnya aku dapat jauh lebih baik dari ini’ saat protes itu terlontar dari bibir lugu mereka. Aku hanya bisa terdiam.

Sesungguhnya hasil yang telah dibacakan MC tadi adalah juara ‘menurut pandangan manusia’. Ada banyak faktor yang menentukan juara ‘menurut manusia’ tersebut. Segala upaya pun bisa diperoleh. Dan itu tidak lebih dari label dan penghargaan dari manusia saja.

Juara yang sebenarnya adalah juara menurut Allah SWT. Dimana saat kita berusaha sekuat tenaga, berdo’a setulus hati dan tetap tawakal menerima apapun keputusanNya itulah juara. Memang manusia tidak menghargai kita, tidak mengelu-elukan kita dan tidak menyanjung kita. Tapi ketahuilah bahwa ada Dzat yang telah mencatat kegigihan kita, keuletan kita, kesungguhan kita dan tentunya kepasrahan kita akan keputusanNya.

Ya.. itulah kompetisi! hidup pun sebuah kompetisi.. Ada tiga pilihan yang ditawarkan, Mengejar kemenangan dunia! atau Mengejar kemenangan akhirat! atau Mengejar kemenangan dunia sambil berjuang meraih kemenangan akhirat!

Maka tersenyumlah… usah kau bersedih dalam larut… usah kau kecewa… jalan masih panjang… tersenyumlah 🙂

Kategori:Artikel, Ceritaku

Mengukir Langkah di Atas Sajadah Alam

16 Mei 2009 2 komentar

Perjalanan panjang nan melelahkan dari halaman sasana budaya Universitas Negeri Malang (UM) menuju villa Hidayatullah berakhir cukup indah saat 2 angkot LG yang di carter FLP ranting UM memasuki gerbang sederhana bertuliskan hidayatullah dalam tulisan arab. Sedikit hambatan saat ditilang polisi DLAJJ terasa lebur oleh indahnya panorama villa yang terletak di perbukitan dengan background hutan pinus yang masih alami.

Bangunan yang tertata rapi dengan konsep sederhana menambah kesan yang mendamaikan hati. Beberapa bunga beraneka warna disusun sedemikian indahnya, pohon-pohon kecil yang menghiasi setiap halaman asrama semakin melengkapi kesan alamiahnya. Masjid yang tidak begitu besar namun memiliki halaman yang sedikit lebar tampak berdiri megah di tengah-tengah areal wisata rohani yang terletak di pinggiran Kota Batu ini. Di sebelah timur masjid ada sebuah bangunan yang lebih mirip rumah dengan ornamen batu-batu yang ditata rapi sebagai penghias dinding membuat orang yang melihatnya ingin segera masuk ke dalam. Namun, ku tak bisa kesana karena itu adalah asrama akhwat. Sedikit di sebelah barat masjid ada sebuah pendopo dengan meja-meja kecil yang sudah tertata rapi dikelilingi hamparan rumput menghijau dengan diselilingi beberapa warna-warni bunga yang merekah.

Aku langsung menuju asrama ikhwan yang berada di sebelah barat dari pendopo. Asrama yang begitu besar ini terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian depan adalah Aula yang bergandengan dengan Asrama Timur dan di belakang adalah Asrama Barat. Aku dan 6 teman-teman ikhwan lainnya berada di Asrama Barat Barat (ABB) -masih ada Asraa Barat Depan dan Asrama Barat Timur- . Menurutku inilah bangunan yang sangat strategis. Sepanjang sisi selatan bangunan yang bercat putih ini dibatasi kaca yang cukup luas, sehingga ketika kulepas pandangan bebas ke arah luar tampak siluet bukit panderman dengan dengan hiasan kepadatan villa-villa di Kota Batu. Saat malam kemerlip lampu bak kunang-kunang di awang-awang.

Dua hari satu malam kuhabiskan bersama rekan-rekan FLP ranting UM dalam acara yang bertajuk Kupas Tuntas Novel (KTN). Berbagai rangkaian kegiatan dan materi kepenulisan kudapatkan selama acara tersebut berlangsung. Mulai dari teknik-teknik dasar kepenulisan yang di sampaikan Pak Karkono -pembina FLP ranting UM- , praktek membuat sinopsis novel, muhasabah bersama akh Maliki, kultum dari pembina villa hidayatullah yang sangat ekspresif, outbound di areal perbukitan pinus, praktek mendiskripsikan suasana, sharing tentang cara menerbitkan novel dengan mbak Sinta Yudisia yang merupakan peraih penghargaan fiksi terbaik dengan karyanya The Road of The Empire (TRTE). Dari semua pengalaman-pengalaman baru yang sangat berkesan dan bermanfaat itu ada satu hal yang sebenarnya lebih berharga. Yaitu bertambahnya jalinan silaturahmi dengan kawan-kawan yang memiliki pena-pena emas seperti Mas Dar peraih penghargaan cerpen terbaik, Cipte sosok yang mudah bergaul dengan kata-kata indahnya, Mas Huda sang Ketua FLP ranting UM yang sedikit tampak pendiam -sedikit lo ya-, Akh Bayu yang tak pernah lepas dengan blangkon -topi khas jawa- keramatnya, Mas Luvi yang yang suka bercanda dan tentunya dengan Pak Karkono sang pembina FLP ranting UM dengan seabrek ilmu dan pengalamannya. Sebenarnya masih banyak para mujahidah-mujahidah pena lainnya, mereka tergabung di asrama sebelah timur masjid. Walaupun tidak mengenal lebih jauh dengan mereka semua, namun karya-karya nya sungguh luar biasa.

Aku merasa bukan apa-apa. Aku merasa bagai bayi yang baru saja terlahir, bagai kupu yang baru saja ber-metamorfosis. Aku dikelilingi orang-orang yang luar biasa. Dikelilingi orang-orang yang telah mengepakkan sayapnya hingga melalang buana. Orang-orang yang telah mengayuhkan dayungnya hingga ke ujung samudra.

Lantas… apakah akau harus berhenti hanya sebagai bayi. Atau kupu-kupu yang tak mampu terbang melayang. Pantang bagiku ketika perahu yang kudayung telah berada di tengah samudra lalu harus kembali ke daratan. Ombak yang menerjang, batu karang yang menghadang harus tetap dihadapi. Bukankah itu perjuangan.

Semoga sekelumit kisah perjalan sederhana ini mampu menjadi peletup awal bagi kita semua. Amin…

Kategori:Ceritaku

bidadari kecil itu kupanggil ‘ara tembem’

14 Mei 2009 2 komentar

Pagi yang cerah serasa makin indah saat sebaris cahaya matahari menimpa wajahnya yang damai. Matanya yang terpejam sedikit bergerak-gerak merasakan hangatnya mentari pagi. Kesan menggemaskan bertambah saat wajahnya merona dengan untain bibir tipis dan pipi yang tembem macam donut.

Yups… genap berusia 8 hari saat minggu (10/5) yang lalu, aku menggendong satu dari sekian banyak bukti kebesaran Allah melalui ciptaanNya dalam rupa bidadari mungil yang lahir dari sebuah proses yang Maha Sempurna. Bayi mungil yang lahir tepat pukul 1 siang tanggal 2 Mei 2009 itu cukup membuat keluarga besarku bahagia. Sebuah ‘title’ baru bagi ibuku yaitu sebagai eyang uti, panggilan eyang kung untuk ayah ku, status umi untuk mbakku dan tentunya sebutan om buat ku seakan melengkapi kebahagian ini.

Kelaharin keponakan pertama yang bertepatan dengan hari pendidikan nasional ini menyebabkan sempat muncul beberapa ide pemberian nama, diantaranya yang paling konyol yaitu ‘ki hajar dewantari’… ups… kasihan banget bidadari kecil ini… hehehe

Selama seminggu pasca kelahiran bidadari kecil itu, sang umi (mbak q), sang abi, eyang kung dan eyang utinya pusing memikirkan nama yang tepat untuknya. Aneh! Padahal sudah banyak nama yang dihasilkan oleh eyang kung nya (ayah) untuk putra-putri teman, saudara bahkan orang lain yang baru kenal. Tapi mengapa untuk cucu pertama ini sulit… hehehe…

Akhirnya sang umi dan abi tercintanya lah yang memberikan nama indah kepada bidadari kecil tersebut. Itu pun karena eyang kung nya ngasih batas waktu sehari. Jika belum dapat nama juga, maka akan dikasih nama siswi handayani. Jelas aja kedua kakak tersayangku gak mau. Lathifah Azzahrah menjadi pilihan untuk nama bidadari kecil tersebut.

Bidadari kecil itu kini tertidur pulas di gendonganku, dengan sangat hati-hati dan penuh sayang kubelai pipinya yang bak donut itu. Dihalaman rumah sederhana dengan bermandikan sinar mentari pagi aku terus menghiburnya. Saat kupandang lekat-lekat wajahnya. muncul kata ‘ara’ dari bibirku. Yups… ‘ara’, sejak saat itu, bidadari kecil itu kupanggil ‘ara tembem’.

nb : buatadek ara tembem, ini adalah panggilan sayang om ke adek

Kategori:Ceritaku

Menyambut LKS XVII tahun 2009

8 Mei 2009 1 komentar

Genderang kompetisi tahunan bertajuk Indonesia Skills Competion kembali digelar tanggal 20-24 Mei 2009. Pada edisi ke-17 ini, agenda Depdiknas yang juga sering dikenal dengan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) akan dihelat selama 5 hari di Jakarta tepatnya di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran. Pada LKS tahun 2009 kali ini, pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional memiliki tema “Winning The Global Competition” dengan maksud “Membangun manusia Indonesia berdaya saing global” dengan tujuan mampu berbicara di ajang yang lebih tinggi yaitu world skill competition yang akan digelar pada tanggal 5-10 Oktober 2011 di London – UK.

Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi paling sering memboyong trophy bergilir optimis tahun ini akan menyandang gelar juara umum sekaligus memindahkan posisi trophy bergilir yang sempat bersemayam di Jawa Tengah setahun ini. Pada pertemuan yang diadakan di Aula SMK 3 Surabaya kemarin (7/5), Kasubdin Dikmenjur Jatim Bapak Wijil Saptadi, berpesan kepada seluruh Kepala Sekolah dan pembimbing se-Jawa Timur untuk benar-benar mempersiapkan anak didiknya dalam menghadapi LKS Nasional tahun ini. Dengan berbekal pengalaman sebagai juara umum, beliau berharap semangat dan mental juang anak didik kita benar-benar siap tempur.

Beliau juga berpesan agar secara non-teknis kita juga harus benar-benar siap. Artinya secara administrasi dan sebagainya jangan sampai mengganggu kesiapan peserta secara teknis. Persiapan perbekalan juga harus diperhatikan dengan seksama, agar kelak saat pemberangkatan yang dijadwalkan tanggal 19  Mei 2009 tidak menjadi penghambat bagi semua kontingen. Berbeda dengan tahun lalu ketika LKS Nasional di Makassar, tahun ini tim Jawa Timur akan menempuh perjalan darat menggunakan kereta api Bima dari stasiun Gubeng yang akan berangkat sekitar pukul 15.00. Untuk itu, perjalanan panjang yang cukup melelahkan ini juga harus menjadi catatan bagi para pembimbing agar anak didik selalu dalam kondisi prima.

Bagi kontingen SMK Telkom Sandhy Putra Malang, kesempatan ini tidak akan kita sia-sia kan. Setelah vakum hampir 6 tahun dari Juara Nasional, kali ini kita akan berjuang sekuat tenaga untuk meraih gelar bergengsi tersebut, sekaligus ingin memberikan yang terbaik bagi negara ini ketika diberi kesempatan dan kepercayaan untuk berlaga diajang yang lebih tinggi levelnya, World Skill Competition!

Memberikan yang terbaik, itulah yang selama ini kita tanamkan pada anak didik dalam menghadapi setiap ajang perlombaan. Karena hanya dengan memaksimalkan segala potensi diri dengan berjuang sampai pada batas akhir kemampuan kita merupakan sebuah kepuasaan yang tiada tara. Kemenangan hanya salah satu efek yang dapat kita raih dari perjuangan tersebut. Namun bukan satu-satunya tujuan yang ingin kita kejar. Karena kemenangan dapat diperoleh dengan cara apapun, namun tidak dengan hasil terbaik! Hasil terbaik dapat kira peroleh melalui proses yang istimewa pula. Proses inilah yang menjadikan kita beda!

Berjuanglah… berjuanglah.. sampai batas akhir kemampuan kita, selanjutnya serahkan semua pada Yang Maha Kuasa.

Kategori:Ceritaku

:selimut jiwa

20 April 2009 1 komentar

Ada jiwa yang gundah
ketika bibir tak mampu bicara

Ada jiwa yang resah
ketika tak ada lagi suara

Ada jiwa yang terpenjara
ketika jari tak mampu meng-aksara

Apa yang kau inginkan wahai jiwa ???

Sebuah selimut jiwa!

—————————————————————————-

malang – 21042009

Kategori:Puisiku

:sungguh singkat:

15 April 2009 2 komentar

aku menggigil…
dengan wajah dekil…
di pojok ruang hampa berantakan penuh kerikil…

lalu…

aku merintih…
mencoba berjalan tertatih…
berharap masih ada cahaya putih…

namun…

aku tersungkur…
dalam sempit tanah kubur
dan… hancur… lebur….

Kategori:Puisiku, Tausiyah

Saat ku menjadi seorang Ayah

7 April 2009 6 komentar

Setelah seharian lelah bergelut dengan waktu dan terik mentari yang menyengat, tubuhku terasa tak mampu lagi tuk beraktivitas. Kubuka pintu kamar dan tanpa berfikir panjang langsung kulemparkan tubuh ini di atas kasur empuk yang telah menantiku seharian. Dan Zzzzz….

Baru beberapa menit saja kumanjakan tubuh ini tiba-tiba sepasang tangan mungil menarik-narik kemeja kerja yang masih aku kenakan. Teriakan keras serasa memecahkan gendang telinga ini ketika tubuhnya lompat ke atas punggung dan menempelkan bibir imut itu di telinga kiriku.

Sambil kutahan emosi yang hampir meledak, kubuka mata ini dan kutatap dua bola matanya yang indah sambil kukatakan dengan nada agak keras, “Adek, ayah masih capek! Belajar sama ibu saja ya”. Kulihat wajahnya yang semakin berharap dan memelas sambil berteriak, “pingin belajar ama ayah aja”. Mendengar teriakan itu, emosi ku mulai meledak. Aku pun mencoba bangun dengan menahan rasa pening kepala dan mulai membentak bocah kecil yang tak berdosa itu. Dan anak itu pun menghilang begitu saja.

Akhirnya tubuh ini dapat kurebahkan kembali. Mata ku pun terpejam. Tapi, pikiran ini tak dapat istirahat ketika membayangkan wajah anak kesayanganku yang tiba-tiba menjadi kecewa saat aku bentak tadi. Tubuhku mulai bergerak ke kanan dan ke kiri, mata mulai tak mampu kupejamkan dengan tenang dan akhirnya aku pun bangun dari tidurku dengan perasaan berdosa. Aku bangkit dan mencarinya.

Saat kucoba membuka perlahan pintu kamarnya, kulihat ia telah terlelap dengan mata sembab. Hatiku makin teriris saat kutemukan selembar kertas di meja belajarnya.

Kenapa ayah marah ke adek ?
Kenapa ayah gak mau menemani adek ?
Kenapa ayah gak mau belajar sama adek ?

Adek pingin ayah yang dongeng sebelum tidur, bukan ibu
Adek pingin ayah yang ngajarin adek baca do’a, bukan  bu guru
Adek pingin ayah tersenyum bukan marah…

Aku pandangi wajahnya yang masih bersih, wajah yang butuh kasih sayang, wajah yang butuh perhatian dan yang paling penting wajah yang menginginkan sosok ayah yang dapat menjadi panutan. Ku hampiri tubuhnya, ku kecup keningnya, ku peluk erat tubuhnya, air mata ku pun tumpah sampai ku terlelap di sampingnya.

Kriiiiiiiiiiiing…………………………….

Aku terbangun saat alarm berdering kencang. Kulihat kanan kiriku tak kutemui siapapun. Ku coba mengumpulkan tenaga dan berfikir tenang. Dan aku pun baru menyadari, bahwa ternyata ini semua hanya mimpi. Aku telah bermimpi. Sejenak kumulai berfikir, mungkinkah yang aku mimpikan itu adalah diriku beberapa tahun kedepan. Tidak!!! langsung ku tolak begitu saja. Tapi mungkin juga, pikirku kembali. Tidak!! ini kan hanya mimpi.

Aku mulai tenang dan dapat berfikir lebih jernih, bisa saja ini adalah pengingat bagi calon ayah seperti ku. Agar memberikan segalanya untuk keluarga, terutama anak-anak tercinta sebagai generasi penerus. Okey, agar tak selamanya mimpi hanyalah mimpi, akupun berjanji pada diriku sendiri dan calon anak ku kelak.

Wahai calon anakku…
Aku kan persipkan semua untukmu
Agar kelak dapat kubimbing dirimu
Agar kelak dapat kuajarkan, apa yang Rosul ajarkan kepada Fatimah
Agar kelak dapat kuberikan senyuman terindah hanya untukmu
Dan yang lebih penting…
Kan ku persembahkan seorang ibu yang sangat menyayangimu setulus hati 🙂

Aku kan berusaha menjadi orang yang terhebat bagimu
Ayah yang akan menopang hidupmu
Ayah yang akan membakar semangatmu
Ayah yang akan meredam emosimu
Ayah yang selalu menjadi selimut saat lelahmu
Ayah yang dapat menjadi panutanmu

Ayah yang hebat…

Kategori:Ceritaku

Fight!!!

Ini baru awal…

Setelah detik demi detik, jam demi jam dan hari demi hari kulalui dengan penuh kerja keras bersama siswa-siswi peserta LKS 2009, pekan ini adalah kerja keras yang sebenarnya.

Ini bukan akhir…

Karena masih ada hari demi hari, jam demi jam dan detik demi detik yang harus kita lewati dengan peluh keringan untuk sebuah hasil yanh terbaik.

Semoga awal ini. ditutup dengan akhir yang indah…

Mohon do’a teman-teman semua, agar tim LKS SMK Telkom Sandhy Putra Malang diberikan kemudahan…

Kategori:Ceritaku